Inspiratif! Seorang Wanita Menghibahkan Hotel untuk Membangun Sekolah Demi Mengatasi Kejenuhan Materialisme

Kebaikan dan keberkahan yang dihasilkan dari bersedekah dan berbagi tidak dapat diragukan lagi. Hal ini menjadi semakin nyata dalam kisah Siti Aisyah, seorang wanita yang rela mewakafkan hotelnya demi membantu masyarakat dan melawan kejenuhan materialisme yang melanda dirinya.

Dalam sebuah video di kanal YouTube Cinta Quran TV, bercerita mengenai wakaf Bu Siti Aisah, dimana Siti Aisyah membagikan kisah luar biasa tentang keputusannya untuk mewakafkan hotel milik ibunya yang terletak di Surabaya, Jawa Timur.

Hotel yang tadinya menjadi sumber kekayaan dan keberlimpahan bagi keluarganya, kini telah berubah menjadi Sekolah Khadijah Plus setelah dia menyampaikan niat baiknya kepada seorang ustaz yang juga turut serta dalam mewakafkan hotel tersebut.

Saat ditanya mengenai alasan di balik keputusannya yang mulia ini, Siti Aisyah dengan rendah hati mengungkapkan, “Sudah (diserahkan) hotelnya kepada ustaz. Oleh karena itu, saya merasa bahwa saya masih jauh dari sebanding dengan ibu saya. Sekarang, hotel itu telah berubah menjadi sekolah dan Ibu Khofifah menerima pemberian ini dengan tulus hati.”

Namun, apa yang memotivasi Siti Aisyah untuk berbagi dan bersedekah? Salah satu alasan yang kuat adalah rasa kebahagiaan yang selalu menghampirinya setiap kali ia memberikan sebagian hartanya untuk orang lain. Bagi Siti Aisyah, kebahagiaan sejati tidak terletak pada kuantitas kekayaan yang dimiliki, tetapi dalam keberkahan dan kebahagiaan yang diperoleh melalui perbuatan baik.

“Saya ingin menekankan bahwa semakin kita berbagi, semakin kita akan merasakan kebahagiaan yang besar. Kebahagiaan itu tidak hanya dirasakan oleh orang yang menerima, tetapi juga oleh kita sebagai pemberi,” tutur Siti Aisyah dengan tulus.

Selain itu, Siti Aisyah juga mengungkapkan kebosanannya dengan kekayaan materi yang melimpah. Ia menyebutkan dengan penuh canda, “Saya bosan, Ustad. Punya banyak uang.” Tawa cerianya menggambarkan betapa ia telah menemukan kebahagiaan yang lebih berarti melalui tindakan bersedekah dan berbagi, daripada terjebak dalam siklus kekayaan yang tidak memberikan kepuasan sejati.

Bagi Siti Aisyah, bersedekah bukanlah tentang kehilangan harta, melainkan tentang mendapatkan berkah dan kekayaan yang tak ternilai. Ia percaya bahwa saat kita memberikan dengan ikhlas dan tulus hati, dunia akan datang mengejar kita. Prinsip ini diajadikan sebagai dasar dalam hidupnya, yaitu selalu terbuka untuk memberikan sebagian dari apa yang dimilikinya kepada orang lain.

“Dalam setiap langkah hidupku, di manapun aku berada, apa pun yang aku pegang, itu akan menjadi berkat,” tambah Siti Aisyah dengan keyakinan yang mendalam.

Kisah inspiratif Siti Aisyah yang rela mewakafkan hotelnya untuk mengubahnya menjadi sekolah adalah pengingat bagi kita semua bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya didapatkan melalui harta yang berlimpah, tetapi melalui tindakan nyata yang membantu sesama dan memperkaya kehidupan orang lain. Melalui bersedekah dan berbagi dengan tulus hati, kita tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga menemukan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Jangan lupa untuk kunjungi Beranda.co.id sebuah portal berita online yang menyediakan informasi terbaru tentang dunia bisnis dan wirausaha khusus untuk generasi Milenial dan Gen Z.